Pada hakekatnya, proses pendidikan merupakan proses aktualisasi potensi
diri manusia. Sistem proses menumbuhkembangkan potensi diri itu telah
ditawarkan secara sempurna dalam sistem ajaran Islam. Hal ini yang pada
akhirnya menyebabkan manusia dapat menjalankan tugas yang telah
dibebankan Allah. Manusia dicoba didewasakan dan di-insānkāmil-kan
melalui pendidikan sebagai elemen yang berpretensi positif dalam
pembangunan kehidupan yang berkeadaban. Pendidikan Islam dalam prosesnya
harus berlangsung secara konsisten dengan nilai-nilai, karena Islam
sebagai agama wahyu mengandung sistem nilai yang menjadi pedoman hidup
umat manusia dalam segala bidang termasuk bidang pendidikan. Dari
pemikiran ini, maka pendidikan merupakan tindakan sadar dengan tujuan
memelihara dan mengembangkan fitrah serta potensi (sumber daya) insani
menuju terbentuknya manusia seutuhnya (insān kāmil). Oleh
karena dasarnya yang demikian, salah satu aspek penting dan mendasar
dalam pendidikan adalah aspek pendidik. Pendidik merupakan spiritual father
bagi peserta didik yang menjadi sumber ilmu dan moral untuk membentuk
peserta didiknya menjadi orang yang berilmu, berakhlak mulia, dan
mengembangkan seluruh potensi peserta didik, baik potensi psikomotor,
kognitif maupun afektif. Potensi tersebut harus dikembangkan secara
seimbang sehingga eksistensi pendidik dalam pemberdayaan pendidikan
dapat tercapai dan dapat melaksanakan fungsi kekhalifahannya di muka
bumi dengan baik. Selengkapnya klik...http://ejournal.kopertais4.or.id/index.php/elhikam/article/view/1893
Senin, 08 Agustus 2016
Home »
Insan kamil
,
Kompetensi
,
makalah pendidikan
,
Pemberdayaan pendidikan
,
Pendidik
,
Pendidikan Islam
» EKSISTENSI PENDIDIK DALAM PEMBERDAYAAN PENDIDIKAN ISLAM
0 komentar:
Posting Komentar