Sabtu, 01 Oktober 2016

El-Hikam Call for Papers


Share:

Selasa, 09 Agustus 2016

ANALISIS PERAN STRATEGIS KEPALA SEKOLAH DALAM IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH (MBS)

Revitalisasi kebijakan pemerintah tentang sistem pendidikan nasional berdampak pada perubahan sistem pengelolaan pendidikan yang bersifat desentralistik. Konsekuensi logisnya adalah dengan munculnya sistem pendidikan dengan model Manajemen Berbasis Sekolah (MBS). Manajemen Berbasis Sekolah diharapkan bahkan dipercaya oleh pemerhati pendidikan akan memberikan pengaruh terhadap perubahan dan peningkatan mutu pendidikan di Indonesia.
Salah satu kunci keberhasilan tersebut terletak pada peran dan fungsi kepala sekolah dalam mengimplementasikan model MBS tersebut. Sehingga kepala sekolah memiliki peran strategis untuk mencapai tujuan tersebut. Sehingga sekolah harus mempersiapkan diri untuk bisa mengimplementasikannya sebagaimana diharapkan. Selengkapnya klik...http://ejournal.kopertais4.or.id/index.php/elhikam/article/view/1459
Share:

MENYOAL ADAM DALAM AL-QUR’AN DAN TEORI DARWIN (KAJIAN TEMATIK BERDASARKAN KATA-KATA KUNCI)

"ADAM itu bukan manusia pertama." Mendengar dan membaca kalimat tersebut, tentunya semua urat syaraf yang di kepala umat Islam akan menegang. Sebenarnya urat syaraf kepala tidak perlu tegang dengan tesis tersebut, karena akan menghabislan energi saja. Bukankah yang perlu dan lebih penting serta utama lagi untuk dilakukan (aulawiyyah) adalah Menyoal Adam dalam al-Qur'an kemudian membenturkannya dengan teori lain seperti Darwin. Bahwa yang lebih jelas dan kuat argumentasi atau dalilnya adalah yang akan tetap eksis dan yang lain fayadzhabu ghutsā-an.
Menyoal Adam dalam al-Qur'an di sini akan menggunakan metode penafsiran tematik dengan mengambil beberapa kata kunci. Diharapkan dengan metodologi seperti ini akan melahirkan makna dalam wajah baru atau paling tidak, pemahaman makna akan lebih mendalam (ta'mīq al-fahm). Dari kun fayakunnya Allah dalam penciptaan Adam terlihat bahwa persoalan Adam merupakan hak pribadi Allah; yang tidak dapat disamakan dengan manusia pada umumnya yang melalui proses keterlibatan ibu dan bapak. Proses penyempurnaan penciptaan manusia adalah tempat untuk mendudukkan teori evolusi Darwin, namun tidak dalam arti horizontal vertikal, tetapi hanya horizontal saja sehingga menganut teori evolusi terbatas adalah jalan dan sikap bijak. Selengkapnya klik...http://ejournal.kopertais4.or.id/index.php/elhikam/article/view/1460

Share:

TRADISI KAJIAN KEAGAMAAN DALAM ISLAM (TELAAH ATAS PEMIKIRAN CHARLES J. ADAMS)

Kajian terhadap fenomena keagamaan berarti mengkaji prilaku manusia yang terkait dengan kehidupan beragamanya. Fenomena keagamaan berarti sikap dan pandangan manusia yang tidak saja berkaitan dengan sisi normatif-dogmatif akan tetapi juga  pada aspek histroris-sosiologis. Maka pengkajian terhadap agama –termasuk Islam- berarti semacam pengujian secara terus menerus atas fakta-fakta empirik dalam masyarakat beragama. Oleh karena agama dianggap sesuatu yang asasi dan sensitif, maka pengkajian pada sisi empirisnya tidak saja menuntut kehatian-hatian tetapi juga proprsionalitas. Yaitu bagaimana dan atau dimana agama itu didudukkan  dalam kajian.  Atau dengan kata lain peneliti agama harus dapat memilih dan memilah “apa objek dari kajian agama?” dan “bagaimana metode serta perangkat keilmuan dalam kajiannya?  Kesalahan dalam menentukan objek dan metode tersebut dapat mendatangkan kerancauan bahkan kesalahan dalam penafsirannya.  Selengkapnya klik...http://ejournal.kopertais4.or.id/index.php/elhikam/article/view/1461

Share:

TANTANGAN KEHIDUPAN BERAGAMA DI LOMBOK

Lombok dikenal dengan sebutan pulau “1000 masjid”, sebagai pertanda bahwa masyarakatnya sangat fanatik dalam menjalankan ajaran agama Islam. Indikasi ini dapat dilihat dari banyaknya jumlah masjid dan mushalla, serta maraknya pengajian-pengajian (majlis ta‘līm) yang disampaikan oleh tuan guru di daerah tersebut. Namun demikian, predikat sebagai masyarakat religius yang fanatik bukan berarti tidak ada tantangan dalam kehidupan beragama. Dari tinjauan agama dan kepercayaan, masyarakat Lombok didiami oleh masyarakat yang heterogen. Hampir semua agama yang diakui di Indonesia ada di Lombok walaupun dengan jumlah yang sangat kecil. Keberadaan agama-agama dan kepercayaan tersebut seharusnya bisa menjadi modal social (social capital) di dalam membangun masyarakat Nusa Tenggara Barat yang BerdayaSaing. Secara umum, tantangan di dalam kehidupan beragama ini biasanya muncul di tengah-tengah masyarakat dalam bentuk konflik dan ketegangan-ketegangan, baik yang terjadi antar umat beragama, maupun dengan umat yang seagama.  Selengkapnya klik...http://ejournal.kopertais4.or.id/index.php/elhikam/article/view/1886

Share:

FUNGSIONALISASI ZAKAT; MEREKA-REKA SANKSI BAGI PENGEMPLANG ZAKAT

Eksekusi bagi mereka yang tidak berzakat perlu dirintis,  agar zakat dapat mengangkat harkat dan kesejahteraan ummat Islam. Eksekutornya adalah Badan Amil Zakat (BAZ). BAZ dapat menjelma menjadi lembaga superbody dalam mengurus para Muzakki yang bandel mengeluarkan zakat.  Syaratnya, Pengurus BAZ yang lahir dari proses politik harus berjalan efektif dan akuntabel. Efektifitas dapat diukur dari kinerja dan kuantitas zakat yang dikumpulkan pada setiap tahunnya, sementara akuntabilitas lebih dilihat pada pertanggungjawaban pengurus BAZ setiap tahunnya. Akuntabilitas sesuai dengan mekanisme politik anggaran yang ada. Artinya, pendapatan dari BAZ harus dimasukkan ke dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) maupun Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk kemudian didistribusikan kepada yang berhak menerimanya sesuai dengan ashnāp yang telah di gariskan agama Islam.Selengkapnya klik...http://ejournal.kopertais4.or.id/index.php/elhikam/article/view/1887
Share:

KRITIK TIME VALUE OF MONEY

Keberadaan uang menyediakan alternatif transaksi yang lebih mudah daripada barter yang lebih kompleks, tidak efesien, dan kurang cocok digunakan dalam sistem ekonomi modern karena membutuhkan orang yang memiliki keinginan yang sama untuk melakukan pertukaran dan juga kesulitan dalam penentuan nilai. Efesiensi yang didapatkan dengan menggunakan uang pada akhirnya akan mendorong perdagangan dan pembagian tenaga kerja yang kemudian akan meningkatkan produktifitas dan kemakmuran. Dalam fiqh Islam uang sering disebut dengan nuqūd atau tsaman. Secara umum, uang dalam Islam adalah alat tukar atau transaksi dan pengukur nilai barang dan jasa untuk memperlancar transaksi perekonomian. Di dalam ekonomi Islam, tidak dikenal adanya money demand for speculation. Sebab, spekulasi tidak diperbolehkan dan kebalikan dari sistem konvensional yang memberikan bunga pada harta. Dalam Islam, harta adalah sesuatu  yang dikenai zakat jika disimpan telah mencapai haulnya. Oleh karenanya, motif money for transaction serta money demand for precautionary dikenal dalam ekonomi Islam.  Selengkapnya klik...http://ejournal.kopertais4.or.id/index.php/elhikam/article/view/1892
Share:

Recent Posts

Labels