Minggu, 12 Februari 2012

Belajar Sosiologi, Siapa Takut!


Umumnya siswa enggan merespon ketika kata sosiologi melintas. Mungkin saja hal tersebut didasari oleh pelbagai faktor yang melingkupi disekitar "sosiologi". Atau adanya hal paling mendasar disebabkan oleh pemunculan atau proses pemunculan persepsi yang kurang tepat ketika mengawali pembelajaran sosiologi. Tersebab itu, guru dituntut selalu cerdas dalam memberikan kesan-kesan maupun contoh konkrit, sehingga tanpa tersadari murid dapat dengan leluasa menelaah dan menjadikan fakta keseharian mereka tersedot ke dalam ranah-ranah pematerian sosiologi.
Untuk itu memahamkan sosiologi haruslah menanamkan sasaran dasarnya, pertama merangsang siswa memahami sendiri pengetahuan dasar sosiologi agar mereka mampu memahami dan menelaah komponen-komponen individu, kebudayaan, dan masyarakat secara rasional yang disebut dengan sasaran kognitif, dan yang kedua adalah mengembangkan keterampilan sikap dan perilaku siswa secara rasional untuk menghadapi kemajemukan masyarakat, kebudayaan, situasi sosial, dan berbagai masalah sosial lainnya, hal ini disebut sebagai sasaran praktis.
Adapun tujuan lain pembelajaran sosiologi yakni untuk menumbuh-kembangkankan sikap, kesadaran, dan kepedulian sosial dalam kehidupan bermasyarakat, secara individual maupun secara struktural melalui lembaga-lemabaga sosial yang ada di tengah masyarakat. Dan capaian akhirnya berupa terciptanya integrasi sosial yang berkelindan dalam bangunan moral dan fisik.
Pembahasan sosiologi meliputi empat aspek, yaitu struktur sosial, proses sosial, perubahan sosial, dan tipe-tipe lembaga sosial. Keempat aspek ini dijabarkan kedalam suatu standar kompetensi dan kompetensi dasar, mulai dari kelas 1, 2, hingga kelas 3. Yaitu dengan tahapan-tahapan kurikulum sebagaimana berikut.

1. Memahami perilaku keteraturan hidup sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat .
2. Menerapkan nilai dan norma dalam proses pengembangan  kepribadian.
3. Memahami struktur sosial serta berbagai faktor penyebab konflik dan mobilitas sosial  
4. Menganalisis kelompok sosial dalam masyarakat multikultural 
5. Memahami dampak perubahan  sosial  
6. Memahami lembaga sosial 
7. Mempraktikkan metode penelitian sosial 

Berdasarkan indikator pencapaiannya, tentu saja sosiologi ini sangat penting dipahami dan dikuasai oleh setiap siswa yang nantinya akan menjadi bagian penting dalam sebuah struktur masyarakat. Namun, masih adakah yang merasa kesulitan untuk mempelajarinya? Jawabannya variatif dengan alasan-alasan tertentu. 

Terlepas dari sulit atau mudahnya belajar sosiologi, Kawan Pustaka menerbitkan Buku Saku Sosiologi SMA 1, 2, & 3 sebagai alternatif mudah dalam belajar sosiologi untuk siswa SMA. Buku ini dibuat dengan ukuran saku sehingga mudah dibawa dan dapat dibaca setiap saat. 

Buku yang disusun oleh Yulia Darmawaty, S.Pd. & Drs. H. Achmad Djamil ini berisi ringkasan materi dari setiap bab yang ada dalam pelajaran SMA. Ringkasannya dibuat simpel dan sesuai kurikulum yang berlaku. Sangat cocok dijadikan buku penunjang pelajaran bagi siswa-siswi SMA, terutama bagi yang akan menghadapi ujian, baik ujian akhir semester, ujian nasional, maupun ujian masuk perguruan tinggi
Share:

Recent Posts

Labels